Jejak Budaya Orang Nias ada di Eropa

22 Desember 2023, Universitas Nias Raya diwakili oleh Rektor Bapak Dr Martiman Su’aizisiwa Sarumaha dan Ibu Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan Kerjasama dan alumni diundang ke Vrolik Museum Amsterdam untuk melihat tengkorak yang berasal dari Nias yang tersimpan disana. Jadi tengkorak tersebut tidak lagi di display di museum namun disimpan di tempat penyimpanan.
Terdapat tiga belas tengkorak yang dibawa oleh Kleiweg de Zwaan ke Belanda. Sebelas tengkorak yang ditemukan di desa Bawöganöwö ditemukan pada tahun 1911 dan Lalu ada satu tengkorak ditemukan di Lahusa ditemukan tahun 1913 dan satu tengkorak ditemukan di Idanö Gawö tahun 1917.
Tiga belas  tengkorak tersebut tidak jelas identitasnya, tidak ada penjelasan nama, jenis kelamin dan usianya. Hal yang menarik salah satu dari sebelas  tengkorak yang ditemukan Bawöganöwö ada labelnya dan tertulis Raffless berarti bisa jadi hadiah tengkorak kepada Sir Thomas Rafflless atau sesuatu yang dibarter sehingga Raffles mengkoleksi tengkorak tersebut. Hal ini sejalan dengan sejarah bahwa Raffless pernah mengunjungi Pulau Nias sebelum ia akhirnya memilih Singapura untuk dibangun.
Lalu pertanyaanya 
  1. Siapakah pemilik dari tengkorak tersebut yang dibawa oleh Zwaan?
  2. Bagaimana proses sehingga akhirnya tengkorak ada di Belanda?
  3. Apakah tengkorak-tengkorak tersebut dimasa yang akan datang akan tetap disimpan di Vrolic museum atau dikembalikan kepada masyarakat Nias untuk dimuseumkan?
Hal-hal ini yang harus didiskusikan, namun yang terpenting terbukanya informasi dan pengetahuan bahwa tengkorak milik orang Nias disimpan rapi di Vrolik Museum.
Universitas Nias Raya akan terus membangun komunikasi dan membangun kerjasama dengan Vrolik Museum Amsterdam dalam rangka pelestarian dan penyebaran informasi dan pengetahuan tentang anatomi yang ada di Vrolik dan sejarah yang melatarbelakanginya.

Dokumentasi:

 

One Reply to “Jejak Budaya Orang Nias ada di Eropa”

  1. Terpujilah Tuhan, khalik kita dan khalik leluhur orang Nias (Ononiha), atas informasi tengkorak yg tersimpan di Amsterdam sana. Semoga para ilmuwan sejarah dan budaya semakin giat meneliti dan mengungkap fakta-fakta lainnya utk diketahui oleh masyarakat luas, khususnya orang Nias sendiri dari generasi ke generasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *