Jumat, 5 Juli 2024, Program studi Agroteknologi melaksanakan kegiatan panen bersama di Universitas Nias Raya tepatnya di Pondok Hidroponik Prodi Agroteknologi.
Panen bersama yang ke-2 ini dibuka di ruang Lab Agroteknologi dan dihadiri oleh Rektor Universitas Nias Raya, Wakil Rektor I Bapak Restu Damai Laia, M.Pd dan Warek II Bapak Samalua Waoma, S.E., M.M, Kaprodi Agroteknologi, Bapak Setia Murni Telaumbanua, S.P., M.Si., Bapak Kepada Laboratorium Agroteknologi, Bapak Karunia Gea, S.P., M.Si, Dosen Prodi Agroteknologi, Bapak Leonardus Manaö, S.P., M.P., pegawai BAU, Bapak Darius Halawa, S.H, dan seluruh mahasiswa Prodi Agroteknologi Semester VI.
Dalam kata pembukaan oleh Kaprodi Agroteknologi, beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah kegiatan wirausaha yang dilaksanakan atas dasar inisiatif mahasiswa khususnya mahasiswa semester VI. Dengan kegiatan ini beliau berharap dapat menumbuhkan jiwa wirausaha mahasiswa sehingga kelak mampu menjadi wirausaha dibidang pertanian. Beliau juga menyampaikan harapan mahasiswa khususnya prodi Agroteknologi agar kegiatan -kegiatan ini bisa terus didukung oleh pihak kampus, Universitas Nias Raya.
Dalam sambutan yang disampaikan oleh Warek I, Restu Damai Laia, M.Pd beliau menjawab harapan dari Prodi Agroteknologi, “pihak kampus sangat menyambut baik kegiatan panen hari ini yang dilakukan oleh Prodi Agroteknologi. Semoga kedepannya terus dilaksanakan dan ditingkatkan. Untuk harapan tentang dukungan dari pihak kampus, melalui Bapak Rektor disampaikan bahwa Uniraya siap mendukung dari segi moril dan materil. Lebih lanjut dalam arahan dan bimbingan yang disampaikan oleh Rektor Universitas Nias Raya, Dr. Martiman menghimbau agar kegiatan ini terus berkesinambungan dan nantinya mahasiswa ketika sudah melangkah dari gerbang kampus saat tamat, tidak malu untuk berprofesi sebagai petani. Sebab, dengan pertanian dapat membantu terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat. Beliau juga berharap kedepannya Uniraya dapat menjadi role model yang mampu ambil bagian dalam pembudidayaan tanaman-tanaman pangan.
Tanaman atau Sayuran Pakcoy sendiri menurut penjelasan dari Bapak Leonardus Manaö, S.P., M.P, mengatakan bahwa tanaman ini dibudidayakan dengan teknik hidroponik dengan sistem NFT. Berbeda dengan teknik konvensional yang menggunakan pupuk butiran, dalam budidaya ini menggunakan pupuk yang dibuat dalam bentuk nutrisi. Lama waktu yang dibutuhkan dari penyemaian sampai panen adalah 45 hari.
Setelah kegiatan panen dilakukan, seluruh hasilnya dikumpulkan di Lab Agroteknologi. Kemudian mahasiswa melakukan packing untuk dijual. Satu ikat/pack sekitar 800 gram dan dijual dengan harga 10 ribu per ikat. Untuk panen ke-2 ini, menghasilkan 50 ikat sayur pakcoy. Prodi Agroteknologi melakukan pemasaran dengan cara dipesan terlebih dahulu melalui promosi yang mereka lakukan sebelum panen di media sosial mereka masing-masing. (IMML)
Dokumentasi: